LAPORAN 5 - INSTALASI AUDIO HiFi

A. TUJUAN
  1. Menginstalasi perangkat audio HiFi
  2. Mengetahui fungsi peralatan audio HiFi
  3. Mengetahui  troubleshooting dasar peralatan audio
B. ALAT DAN BAHAN
  1. Amplifier = 1 Set
  2. Mixer Audio = 1 Set
  3. Audio Player = 1 Set
  4. Loudspeaker = 2 Buah
  5. Kabel secukupnya
C. TEORI PENDUKUNG
Sistem tata suara merupakan sekumpulan peralatan dalam pengaturan suara atau bunyi untuk menghasilkan kualitas bunyian yang baik pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman dan lain-lain. Tata suara erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bisa terdengar keras tanpa mengabaikan kualitas suara-suara yang dikuatakan. Pengaturan tersebut meliputi pnegaturan mikropon- mikropon, kabel-kabel, prosesor dan speker-spekernya secara keseluruhan.
Pada instalasi tata suara paling sederhana dilihat pada gambar 1, dimana bagian input berfungsi menerima signal masukan dari mikrofon, pemutar music dan peralatan penghasil bunyi lainnya.
Microphone berfungsi mengubah getaran suara menjadi signal listrik dan mengirimnya melalui kabel menuju mixer audio. Mixer menerima signal suara dan music melalui setiap kanalanya kemudian dilakukan proses mixing dan balancing. Proses ini dilakukan untuk mencampur dan menyeimbangkan suara yang diterima yang kemudian dikirimkan lagi melalui kabel rangkaian power amplifier.
Dalam system sederhana, power amplifier kadang terdapat dalam satu kemasan dengan mixer yang  disebut power mixer, atau juga power amplifier yang tercakup dalam kotak speker yang lebih kita kenal dengan speker aktif. Namun betapapun besarnya dan rumitnya sebuah system, tetap akan berada dalam prinsip diatas tadi seperti terlihat dalam garmbar 1.
Dalam system yang lebih besar, akan terdapat beberapa peralatan tambahan yang tentu saja akan terdapat banyak pengaturan. Pada gambar 2, terlihar system yang lebih kompleks. Ini adalah yang biasa diterapkan bagi kafe, pup, bar, atau club yang menampilkan musik live dan berarea tidak terlalu luas.

D. LANGKAH KERJA
  1. Pasang dan rakitlah peralatan audio seperti pada gambar 2 dan sesuaikan dengan peralatan yang tersedia.
  2. Masukan input mixer dengan peralatan penghasil bunyi seperti microphone, ipod, mp3 player, computer, CD dan lainnya.  
  3. Atur pengaturan, Bass dan trable pada posisi tengah dan atur besaran volume seperlunya (sesuai dengan kuat bunyi)
  4. Lepaskan loudspeaker hubungkan, pasang AFG pada bagian input mixer serat hubungkan ke chanel 1 osiloskop dan output dari power amplifier pada chanel2 osiloskop.
  5. Atur input AFG pada posisi 1 KHz dengan amlpitudo sebesar 50 mVp-p, berapa tegangan output yang dihasilkan?.... 2,8 Vp-p X 50 mV = 14 Vp-p…… dan tentukan juga beda phasanya 45O
  6. Atur pengaturan input dengan membesarkan dan mengecilkan gain, volume perchanel, volume master dab volume dari power amplifier hingga menghasilkan sinyal output yang dapat terbaca dan tidak cacat ….. 5,6 X 10 mV = 56 Vp-p….. . Berapa besar penguatan dari rangkaian keseluruhan yang anda gunakan ……. 20LogVo/vi  = 20 Log 14/56 = 20 Log 0,25 = 12,04 dB
  7. Atur pengaturan berbagai kondisi dari peralatan mixer , dam dengarkan serta amati setiap perubahan bunyi dari setiap perubahan pengaturan mixer
    E. EVALUASI DAN PENUGASAN
    1.  Lengkapi teori tentang peralatan yang anda gunakan pada laporan.
    JAWAB: Amplifier adalah rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara yaitu memperkuat signal arus (I) dan tegangan (V) listrik dari inputnya menjadi arus listrik dan tegangan yang lebih besar (daya lebih besar) di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio, gain power amplifier antara 20 kali sampai 100 kali dari signal input.
    Mixer berfungsi sebagai pencampur suara, sebuah mixing console, apakah itu analog maupun digital, atau juga disebut soundboard / mixing desk (papan suara) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memadukan (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur (routing) dan mengubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal - sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier.
    Pengeras suara (bahasa Inggrisloud speaker atau speaker) adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk membran untuk menggetarkan udara sehingga terjadilah gelombang suara sampai di kendang telinga kita dan dapat kita dengar sebagai suara.
    Dalam setiap sistem penghasil suara (loud speaker), pengeras suara merupakan juga menentukan kualitas suara di samping juga peralatan pengolah suara sebelumnya yang masih berbentuk listrik dalam rangkaian penguat amplifier.
    Sistem pada pengeras suara adalah suatu komponen yang mengubah kode sinyal elektronik terakhir menjadi gerakan mekanik. Dalam penyimpan suara pada kepingan CD, pita magnetik tape, dan kepingan DVD, dapat direproduksi oleh pengeras suara loud speaker yang dapat kita dengar.
    2. Buat teori dan prinsip kerja dari peralatan audio yang digunakan pada sound professional.
    JAWAB:
    a. Mixer Audio


    Mixer berfungsi sebagai pencampur suara, sebuah mixing console, apakah itu analog maupun digital, atau juga disebut soundboard / mixing desk (papan suara) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memadukan (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur (routing) dan mengubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal - sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier.

    Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman, sistem panggilan publik (public address), sistem penguatan bunyi, dunia penyiaran baik radio maupun televisi, dan juga pasca produksi pembuatan film. Suatu contoh yang penerapan sederhana, dalam suatu pertunjukan musik misalnya, sangatlah tidak efisien jika kita menggunakan masing masing amplifier untuk menguatkan setiap bagian baik suara vokal penyanyi dan alat alat musik yang dimainkan oleh band pengiringnya.

    Disini Audio mixer akan menjadi bagian penting sebagai titik pengumpul dari masing masing mikropon yang terpasang, mengatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level bunyi baik dari vokal maupun musik akan dapat dicapai sebelum diperkuat oleh amplifier.
    Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Kita lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya demikian karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, menjadikannya salura dua kanal (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over aktif baru diumpan ke power amplifier dan terakhir ke speaker.
    Mixing console menerima berbagai sumber suara. Bisa dari microphone, alat musik, CD player, tape deck, atau DAT. Dari sini dengan mudah dapat dilakukan pengaturan level masukan dan keluaran mulai dari yang sangat lembut sampai keras. Kalau kita misalkan sebuah system audio iu umpamakan sebagai tubuh manusia, snake cable bisa kita umpamakan sebagai system syaraf, dan mixing console sebagai jantungnya.
    Bila terjadi suatu masalah dengannya, berarti system tersebut sedang dalam masalah besar. Salah satu syarat terpenting dalam mixing console yang baik adalah mempunyai input gain yang baik, pengaturan eq yang juga baik. Maka dengan demikian akan dapat dilakukan pengaturan yang lebih sempurna dan optimal terhadap setiap input microphone, atau apapun yang menjadi sumber suaranya. Ada banyak tipikal pengaturan yang terdapat dalam sebuah mixing console.
     
    Menu Umum Pada Mixer:


    - Gain
    Gain disebut juga input level atau trim, biasa terdapat pada urutan paling atas dari setiap channel mixing console. Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitive input yang kita inginkan diterima oleh console. Apakah berupa signal mic atau berupa signal line (keyboard, tape deck, dll). Tombol ini akan sangat membantu untuk mengatur signal yang akan masuk ke console. Bila signal lemah, maka dapat dilakukan penambahan, bila terlalu kuat dapat dikurangi.
    Contoh : untuk penyanyi yang suaranya lemah atau tidak meiliki power yang baik, diperlukan penambahan gain yang lebih. Sedangkan untuk gebukan kick drum, mungkin dilakukan dengan sedikit penambahan. Ini dilakukan agar menjaga setiap input yang masuk ke mixer tetap optimal. Input gain yang terlalu besar akan menyebabkan distorsi, sedangkan kalau terlalu lemah akan membutuhkan penambahan yang bila berlebihan akan menyebabkan noise.
    Jadi input gain stage adalah hal yang paling penting dan kritis, karena dari sinilah semua suara yang berkualitas dimulai. Makanya usahakanlah untuk menjaga agar setiap input tetap clean dan clear sebisa mungkin. Sebab noise dan distorsi yang diakibatkan dalam poin ini akan mengalir terus ke seluruh system dan membuat seluruhnya jadi terganggu. Bila ternyata input gain sangat besar atau bahkan terlalu besar sehigga setelah dikurangi juga masih saja terlalu kuat, maka untuk itu terdapat switch PAD pada console yang fungsinya adalah untuk menurunkan gain input signal mulai –20 sampai –30 db.

    - EQ pada channel
    Pada setiap channel di mixing console selalu terdapat Equalizer Section. Fungsinya yaitu sebagai pengatur tone untuk me-modifikasi suara yang masuk pada channel tersebut. Umumnya sound engineer melakukan perubahan sound melalui EQ bertujuan dua :
    untuk mengubah sound instrument menjadi sound yang lebih disukai
    untuk mengatasi frekuensi dari input yang bermasalah, misalnya feedback, dengung, overtune, dll.
    Pengaturan yang sangat mendasar dari EQ adalah berupa Low dan Hi, kemudian penambahan dan pengurangan (boost/cut). Atau ada juga yang lebih kompleks dengan 4 jalur dengan fungsi yang full parametric. Namun tak perduli seperti apa tipe EQ yang terdapat dalam console, karena tetap dalam tujuan yang sama untuk membantu menemukan sound yang terbaik.

    - Fixed EQ
    Yang dimaksud fix di atas adalah pada EQ tersebut tidak memiliki tombol untuk memilih frekuensi yang akan di-setting. Karena frekuensi yang akan “dikerjai” telah ditetapkan dari pabrik. Pembagian frekuensi pada EQ jenis ini mirip dengan pembagian yang terdapat pada crossover, hanya terdiri atas:
    • Low, dan hi-pada EQ 2way
    • Low, Mid dan Hi-pada EQ 3way
    • Low, Low Mid, Hi mid dan Hi-pada EQ 4 way
    Memutar tombol boost/cut akan memberi pengaruh sampai 12 atau 15 db tergantung mixing console apa yang anda gunakan.

    - Sweepable EQ
    Biasa disebut Quasi Parametric atau Semi Parametric (bukan full parametric-karena tanpa pengatur bandwitch). Pada EQ yang full parametric kita dapat melakukan pengaturan untuk setiap parameternya. Apakah itu parameter frekuensi, bandwitch, ataupun parameter level. EQ tipe ini mempunyai kemampuan set-up yang sangat fleksibel, dan biasanya menyediakan pengontrolan mid-range dengan system EQ-3 atau 4 jalur.
    3. Cari dan jelaskan tentang istilah reinforcement!
    JAWAB: Sound Reinforcement merupakan sistem tata suara yang bertujuan menguatkan suara yang sudah ada, mencakup paging system, live broadcast seperti discusions panel di televisi. Kejelasan adalah faktor yang paling penting dalam sound reinforcement (sistem penguatan suara). Salah satu system reinforcement yang biasa digunakan pada audio pemancar yaitu sistem monofonik, yang berarti "satu sumber suara". Hasil yang didengar dari setiap speaker ke setiap pendengar identik. Hal ini lumrah digunakan untuk paging system seperti di supermarket, tapi untuk konser musik maka sistem stereo akan lebih baik.

    Sistem stereofonik memiliki dua saluran. Suara kiri dan kanan untuk pendengar dipisahkan, sehingga suara akan terdengar jauh lebih realistis. Misalnya. jika drum sedang bermain dari sisi kiri panggung, suara mereka akan datang dari speaker kiri ke individu yang duduk di antara penonton.

    Multi-channel surround sound akan memiliki sistem yang lebih kompleks daripada sistem stereo. Surround sound dapat memiliki hingga lima saluran, dan menghasilkan suara yang semakin realistis. Di bioskop, surround sound dapat digunakan untuk membuat suara tampaknya penonton seolah-olah itu datang dari arah tertentu (kanan, tengah, belakang, dll).

    4.  Buatlah kesimpulan dari pratikum anda dengan menyesuaikan tujuan dan pratikum anda.
    JAWAB: Untuk mengatur sebuah sound system pada suatu acara, maka untuk mencampur banyak input audio kita bisa menggunakan mikser. Mikser berfungsi juga sebagai penguat awal pre-amp pada masing-masing input audionya. Dengan mikser kita bisa mengatur dan mencampur beberapa input audio dengan kejelasan dan volume yang bisa kita atur sendiri.

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    LAPORAN 4: TONE CONTROL

    LAPORAN 1 - PENGUAT SINYAL LEMAH